cara mendeteksi amilum, glukosa dll
Bahan makanan: didalamnya terkandung zat makanan seperti amilum,
protein,lemak, vitamin dan garam mineral Bahan makanan yang kita konsumsi
sehari-hari harus mengandung nutrient yang diperlukan tubuh. Karbohidrat, lemak
dan protein merupakan nutrient yang dibutuhkan dalam jumlah besar, sedangkan
vitamin dan mineral dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil.
1)
Karbohidrat
Karbohidrat tersusun atas unsur-unsur C, H, dan
O yang dibentuk dalam proses fotosintesis oleh tumbuhan berhijau daun. Golongan
karbohidrat antara lain : gula, tepung, dan selulosa. Menurut ukuran
molekul, karbohidrat dibedakan menjadi beberapa golongan : Monosakarida,
meliputi glukosa, fruktosa, dan galaktosa.
2)
Lemak
Lemak tersusun atas unsure-unsur C, H, dan O
yang merupakan senyawa majemuk. Lemak terdiri atas asam lemak dan gliserol.
Pada satu molekul lemak terdapat satu molekul gliserol dan tiga buah molekul
asam lemak.
Sumber lemak dibagi menjadi dua macam, yaitu
hewani dan nabati.
Lemak tidak dapat larut dalam air tetapi larut
dalam eter, benzene, dan kloroform. Lemak terdiri atas 2 komponen, yaitu asam
lemak dan gliserol. Setiap 3 molekul asam lemak berikatan dengan molekul
gliserol membentuk trigliserida. Asam lemak yang dibuat oleh tubuh disebut asam
lemak nonesensial, sedangkan asam lemak yang diperoleh dari makanan disebut
asam lemak esensial
Adapun fungsi lemak sebagai berikut
:
1. Sebagai penghasil energi ( 1 gram = 9,3 kalori
)
2. Pembangun bagian-bagian sel tertentu
3. Pelarut beberapa vitamin, yaitu vitamin A, D, E, dan K
4. Sebagai pelindung tubuh dari suhu rendah
3)
Protein
Protein merupakan senyawa majemuk yang terdiri
atas unsure-unsur C, H, O, N, dan kadang-kadang terdapat unsure P dan S. Molekul protein tersusun dari sejumlah asam amino
sebagai bahan dari dasar.
Sifat-sifat suatu protein ditentukan oleh :
1. Macam asam amino yang terdapat dalam molekul
protein
2. Jumlah tiap macam asam amino
3. Susunan asam amino dalam molekul protein
Untuk mengetahui kandungan zat nutrient yang
terdapat dalam bahan makanan digunakan indicator uji makanan yang biasa dikenal
dengan istilah reagen. Beberapa reagen yang banyak digunakan untuk
mendeterminasi kandungan nutrient dalam makanan adalah:
1. Lugol / kalium yodida
Digunakan untuk menunjukkan
kandungan bahan makanan jenis amilum (tepung)
2. Benedict / fehling A dan Fehling B
Digunakan untuk menunjukkan
kandungan bahan makanan kelompok gula (monosakarida dan di sakarida
3. Millon / Molisch / Biuret
Digunakan untuk menunjukkan bahan
makanan kelompok protein
4. Sudan III / etanol / kertas buram
Digunakan untuk menunjukkan bahan
makanan yang mengandung lemak / minyak
PENGUJIAN :
1.
Uji Amilum
a)
Masukkan bahan makanan kangkung, kacang merah, keju belimbing dan cabe
yang sudah di tumbuk/dihaluskan ke dalam tabung reaksi (satu jenis = satu
tabung).
b)
Tetesi 2 tetes lugol pada setiap tabung reaksi yang akan di uji amilum.
c)
Amati perubahan warna yang terjadi
d)
Masukkan data pada tabel pengamatan. Lakukan hal tersebut ke dalam
semua bahan makanan tadi
2.
Uji Glukosa
a)
Masukkan bahan makanan kangkung, kacang merah, keju belimbing dan cabe
yang sudah di tumbuk/dihaluskan ke dalam tabung reaksi (satu jenis = satu
tabung).
b)
Masukkan fehling A + fehling B (benedict) dengan perbandingan 3 : 1.
c)
Panaskan tabung reaksi diatas pembakar spiritus
d)
Masukkan data kedalam tabel. Lakukan hal tersebut ke dalam semua bahan makanan tadi.
3.
Uji Protein
a)
Masukkan bahan makanan kangkung, kacang merah, keju belimbing dan cabe
yang sudah di tumbuk/dihaluskan ke dalam tabung reaksi (satu jenis = satu
tabung).
b)
Masukkan beberapa tetes biuret
c)
Kocok tabung reaksi tersebut sehingga terjadi perubahan warna.
d)
Masukkan data kedalam tabel. Lakukan hal tersebut ke dalam semua bahan makanan tadi.
4.
Uji Lemak
a)
Siapkan kertas buram
b)
Usap bahan makanan pada kertas buram
c)
Tunggu beberapa saat hingga terjadi perubahan
d)
Masukkan data kedalam tabel. Lakukan hal tersebut ke dalam semua bahan makanan tadi.
CATATAN :
1.
Pada uji amilum : Jika bahan makanan tersebut mengandung amilum akan
berwarna ungu, biru tua, hijau gelap, dan hitam. Semakin gelap warna yang di
hasilkan maka semakin banyak kandungan amilum yang terdapat pada bahan makanan
tersebut.
2.
Pada uji glukosa : jika sebelum dipanaskan berwarna hijau tosak atau biru
dan setelah di panaskan berubah menjadi warna merah bata, atau coklat, maka
bahan makanan tersebut mengandung glukosa.
3.
Pada uji protein : jika warna bahan makanan setelah dikocok berubah
menjadi hijau toska atau biru muda berarti bahan makanan tersebut mengandung
protein.
4.
Pada uji lemak : jika bahan makanan tersebut telah di gosok ke ke kertas
buram dan setelah beberapa detik berubah menjadi transparan berarti bahan
makanan tersebut mengandung lemak.
Dari praktikumyang telah dilakukan, maka dapat diperoleh beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
·
Bahan makanan yang mengandung protein jika ditetesi
dengan larutan biuret akan berubah wana menjadi ungu.
·
Jika bahan makanan ditetesi dengan larutan lugol akan
berubah warna menjadi ungu hingga kehitam-hitaman maka bahan makanan tersebut
mengandung amilum.
·
Jika bahan makanan diteesi larutan fehling A+B
kemudian dipanaskan akan berubah warna menjadi orange/jingga maka bahan makanan
tersebut mengandung glukosa
Posting Komentar