KELAINAN DAN GANGGUAN PADA SISTEM PENCERNAAN
KELAINAN DAN GANGGUAN PADA SISTEM
PENCERNAAN
- Karies pada Gigi (Dental Caries)
Orang mengenal karies gigi sebagai "gigi
berlubang". Lubang terbentuk karena lapisan email gigi terkikis oleh
asam yang dihasilkan oleh bakteri. Ketika sisa-sisa makanan tertinggal di
sela-sela gigi, sisa-sisa makanan tersebut akan menjadi media pertumbuhan
bakteri. Bakteri mencerna sisa makanan tersebut dan menghasilkan asam.
Asam inilah yang mengikis lapisan email gigi. Jika lubang ini telah
mencapai bagian rongga pulpa, tempat jaringan saraf dan pembuluh darah,
gigi akan terasa sakit dan mengganggu. Untuk mencegahnya, gosoklah gigimu
setelah makan.
- Ulkus (Tukak Lambung/Mag)
Mag adalah peradangan yang terjadi pada
dinding lambung. Hal tersebut disebabkan asam (HCl) yang dihasilkan
lambung terlalu banyak sehingga mengikis dinding lambung. Selain itu,
penelitian terbaru menunjukkan bahwa ulkus dapat disebabkan oleh bakteri
Makan yang teratur dapat mencegah terjadinya mag.
- Diare
Diare merupakan gangguan yang disebabkan infeksi pada
kolon. Infeksi ini terjadi karena bakteri tertentu (misalnya E.coli, V.cholerae,
dan Aeromonas sp.) melimpah jumlahnya. Hal tersebut mengganggu
proses penyerapan air sehingga feses keluar dalam bentuk cair.
- Sembelit (Konstipasi)
Jika pada kasus diare air tidak terserap sempurna,
kasus sembelit terjadi sebaliknya, air justru terlalu banyak terserap.
Gerak peristaltik usus halus yang terlalu lambat juga dapat menjadi
penyebabnya. Semakin lama feses berada di dalam usus besar, semakin banyak
air yang terserap sehingga feses menjadi sangat keras dan sukar
dikeluarkan. Mengonsumsi makanan yang kaya serat, seperti buah-buahan dan
sayur-sayuran dapat mengurangi gangguan ini. Serat tidak tercerna oleh
tubuh kita dan cenderung mampu menyimpan air dibandingkan jenis makanan
yang lain.
- Radang Usus Buntu (Appendicitis)
Radang usus buntu sering disebabkan oleh bakteri. Hal
ini dapat terjadi karena adanya penyumbatan usus buntu oleh tinja yang
mengeras atau zatzat asing lainnya (misalnya, biji-bijian). Appendicitis dapat
menyebabkan usus buntu bengkak, membusuk, dan pecah.
Kelainan atau gangguan yang biasa menyerang
sistem pencernaan manusia, antara lain:
- Gastritis
Gastritis atau radang lambung disebabkan karena
produksi asam lambung yang tinggi sehingga mengiritasi
dinding lambung. Selain itu, bisa disebabkan oleh bakteri.
Penderita gastritis akan merasa lambungnya terbakar.
- Batu empedu
Batu empedu adalah penyakit yang disebabkan
oleh penyumbatan pada saluran empedu. Hal ini terjadi karena adanya
endapan di saluran empedu.
- Konstipasi (sembelit)
Konstipasi terjadi karena feses bergerak secara
lambat melalui kolon. Feses yang ada sangat banyak dan
kering sehingga sulit buang air besar. Hal ini disebabkan, karena
buang air yang tidak teratur.
- Diare
Diare adalah suatu kondisi sering buang air besar dan
feses terlalu lunak. Makanan terlalu cepat melalui usus halus
dan kolon sehingga air tidak banyak diabsorpsi. Diare dapat merupakan
gejala tipus, kanker, kolera, atau infeksi.
- Disentri
Disentri disebabkan karena infeksi bakteri atau
amuba. Gejala penyakit ini adalah buang air besar bercampur darah.
- Radang usus buntu
Radang usus buntu adalah peradangan pada apendiks.
Hal ini terjadi, karena adanya penumpukan makanan dan
terjadi infeksi.
- Kanker
Kanker usus besar terjadi, karena pola makanan yang
tidak sehat. Gejala yang timbul adalah adanya darah pada feses.
INFO TENTANG KEMAJUAN IPTEK YANG TERKAIT
Pemeriksaan yang dilakukan
untuk sistem pencernaan terdiri dari:
v Endoskop (tabung serat optik
yang digunakan untuk melihat struktur dalam dan untuk memperoleh jaringan dari
dalam tubuh)
v Rontgen
v Ultrasonografi (USG)
v Perunut radioaktif
v Pemeriksaan kimiawi.
Pemeriksaan Kerongkongan
- Pemeriksaan barium.
Penderita menelan barium
dan perjalanannya melewati kerongkongan dipantau melalui fluoroskopi (teknik
rontgen berkesinambungan yang memungkinkan barium diamati atau difilmkan).
Dengan fluoroskopi, dokter
bisa melihat kontraksi dan kelainan anatomi kerongkongan (misalnya penyumbatan
atau ulkus). Gambaran ini seringkali direkam pada sebuah film atau kaset video.
Selain cairan barium, bisa
juga digunakan makanan yang dilapisi oleh barium, sehingga bisa ditentukan
lokasi penyumbatan atau bagian kerongkongan yang tidak berkontraksi secara
normal.
Cairan barium yang ditelan
bersamaan dengan makanan yang dilapisi oleh barium bisa menunjukkan kelainan
seperti:
·
selaput kerongkongan (dimana sebagian kerongkongan
tersumbat oleh jaringan fibrosa)
·
divertikulum
Zenker (kantong kerongkongan)
·
erosi
dan ulkus kerongkongan
·
varises
kerongkongan
·
tumor.
2. Manometri.
Manometri adalah suatu
pemeriksaan dimana sebuah tabung dengan alat pengukur tekanan dimasukkan ke
dalam kerongkongan.
Dengan alat ini (alatnya
disebut manometer) dokter bisa menentukan apakah kontraksi kerongkongan dapat
mendorong makanan secara normal atau tidak.
3.
Pengukuran
pH kerongkongan.
Mengukur keasaman
kerongkongan bisa dilakukan pada saat manometri.
Pemeriksaan ini digunakan untuk menentukan apakah terjadi refluks asam atau tidak.
Pemeriksaan ini digunakan untuk menentukan apakah terjadi refluks asam atau tidak.
4.
Uji
Bernstein (Tes Perfusi Asam Kerongkongan).
Pada pemeriksaan ini
sejumlah kecil asam dimasukkan ke dalam kerongkongan melalui sebuah selang
nasogastrik.
Pemeriksaan ini digunakan
untuk menentukan apakah nyeri dada disebabkan karena iritasi kerongkongan oleh
asam dan merupakan cara yang baik untuk menentukan adanya peradangan
kerongkongan (esofagitis).
ENDOSKOPI
Endoskopi adalah
pemeriksaan struktur dalam dengan menggunakan selang/tabung serat optik yang
disebut endoskop.
Endoskop yang dimasukkan
melalui mulut bisa digunakan untuk memeriksa:
·
kerongkongan
(esofagoskopi)
·
lambung
(gastroskopi)
·
usus
halus (endoskopi saluran pencernaan atas).
·
Jika
dimasukkan melalui anus, maka endoskop bisa digunakan untuk memeriksa:
·
rektum
dan usus besar bagian bawah (sigmoidoskopi)
·
keseluruhan usus besar (kolonoskopi)
Diameter endoskop berkisar
dari sekitar 0,6 cm-1,25 cm dan panjangnya berkisar dari sekitar 30 cm-150 cm.
Sistem video serat-optik
memungkinkan endoskop menjadi fleksibel menjalankan fungsinya sebagai sumber
cahaya dan sistem penglihatan.
Banyak endoskop yang juga
dilengkapi dengan sebuah penjepit kecil untuk mengangkat contoh jaringan dan
sebuah alat elektronik untuk menghancurkan jaringan yang abnormal.
Komplikasi dari penggunaan
endoskopi relatif jarang.
Endoskopi dapat mencederai atau bahkan menembus saluran pencernaan, tetapi biasanya endoskopi hanya menyebabkan iritasi pada lapisan usus dan perdarahan ringan.
LAPAROSKOPI
Endoskopi dapat mencederai atau bahkan menembus saluran pencernaan, tetapi biasanya endoskopi hanya menyebabkan iritasi pada lapisan usus dan perdarahan ringan.
LAPAROSKOPI
Laparoskopi adalah
pemeriksaan rongga perut dengan menggunakan endoskop
Laparoskopi biasanya dilakukan dalam keadaan penderita terbius total.
Setelah kulit dibersihkan dengan antiseptik, dibuat sayatan kecil, biasanya di dekat pusar. Kemudian endoskop dimasukkan melalui sayatan tersebut ke dalam rongga perut.
Dengan laparoskopi dokter dapat:
Laparoskopi biasanya dilakukan dalam keadaan penderita terbius total.
Setelah kulit dibersihkan dengan antiseptik, dibuat sayatan kecil, biasanya di dekat pusar. Kemudian endoskop dimasukkan melalui sayatan tersebut ke dalam rongga perut.
Dengan laparoskopi dokter dapat:
o
mencari
tumor atau kelainan lainnya
o
mengamati
organ-organ di dalam rongga perut
o
memperoleh
contoh jaringan
o
melakukan
pembedahan perbaikan.
RONTGEN
1.
Foto
polos perut.
Foto polos perut merupakan
foto rontgen standar untuk perut, yang tidak memerlukan persiapan khusus dari
penderita.
Sinar X biasanya digunakan untuk
menunjukkan:
·
suatu penyumbatan kelumpuhan saluran pencernaan
·
pola
udara abnormal di dalam rongga perut
·
pembesaran
organ (misalnya hati, ginjal, limpa).
2.
Pemeriksaan barium.
Setelah penderita menelan
barium, maka barium akan tampak putih pada foto rontgen dan membatasi saluran
pencernaan, menunjukkan kontur dan lapisan dari kerongkongan, lambung dan usus
halus.
Barium yang terkumpul di
daerah abnormal menunjukkan adanya ulkus, erosi, tumor dan varises
kerongkongan.
Foto rontgen bisa
dilakukan pada waktu-waktu tertentu untuk menunjukkan keberadaan barium. Atau
digunakan sebuah fluoroskop untuk mengamati pergerakan barium di dalam saluran
pencernaan. Proses ini juga bisa direkam.
Barium yang diminum atau
diberikan sebagai enema pada akhirnya akan dibuang ke dalam tinja, sehingga
tinja tampak putih seperti kapur.
Setelah pemeriksaan, barium harus segera dibuang karena bisa menyebabkan sembelit yang berarti. Obat pencahar bisa diberikan untuk mempercepat pembuangan barium.
Setelah pemeriksaan, barium harus segera dibuang karena bisa menyebabkan sembelit yang berarti. Obat pencahar bisa diberikan untuk mempercepat pembuangan barium.
USG PERUT
USG menggunakan gelombang
udara untuk menghasilkan gambaran dari organ-organ dalam. USG bisa menunjukkan ukuran dan
bentuk berbagai organ (misalnya hati dan pankreas) dan juga bisa menunjukkan
daerah abnormal di dalamnya.
Ada beberapa kelainan atau
gangguan pada sistem pencernaan makanan dapat diperiksa atau diatasi dengan
alat yang disebut dengan Endoskop. Endoskop merupakan alat yang digunakan untuk
memeriksa bagian atau organ dalam tubuh melalui celah atau bagian tubuh yang
diiris. Berikut ini akan saya perkenalkan beberapa nama atau macam-macam
endoskop khusus yang digunakan untuk memeriksa organ-organ tertentu. Endoskop
dan kegunaannya :
1.
Feeding tube, adalah alat berupa selang untuk memberi
makan pasien / penderita melalui hidung, jika tidak memungkinkan karena suatu
hal.
2.
Gastroscope, adalah endoskop khusus untuk memeriksa
bagian organ yang ada dalam perut.
3.
Sigmoidoscope, adalah endoskop khusus untuk memeriksa
rongga belokan berbentuk S antara rektum dengan colon yang menurun.
4.
Stomach tube,
adalah alat berbentuk selang yang digunakan untuk mencuci perut, memberi
obat-obatan atau untuk mengambil getah lambung.
5.
Duodenoscope, adalah endoskop khusus untuk memeriksa
bagian duodenum ( usus duabelas jari, bagian sari usus halus ).
6.
Colonoscope, adalah endoskop khusus untuk memeriksa
bagian colon ( usus besar ).
7.
Rectal tube, adalah alat untuk membersihkan rectum atau
mengeluarkan gas-gas dari usus.
mengeluarkan gas-gas dari usus.
8.
Anoscope, adalah endoscop khusus untuk memeriksa rongga
saluran antara anus dan rektum ( anorektal ).
ProVtoscope, adalah endoskop khusus untuk memeriksa
bagian anus / dubur
Posting Komentar