Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

Blogger news

Blogger templates

Blogger templates

Popular Posts

Koleksi Terbaru Kami

the importance of exercise and translete


THE IMPORTANCE OF EXERCISE


Exercise is an essential part of good health. By exercising, we can get many benefits.
First, exercise makes us strong by increasing the size and strength of our muscles. Without is muscles waste away.
Moreover, is strengthens our heart so that it pumps blood more efficiently. This mean it can do more work with less effort. Just running for a bus can strain an unfit person’s heart.
It also makes us breathe deeper and take in more oxygen. The food we eat must be combined with oxygen inside our bodies before it can give us energy.
It improves our circulation by making our blood vessels more elastic and opening up new channels. This means that food and oxygen, which are carried in our blood, get around our bodies more efficiently.
It improves our speed of reaction and coordination by making our brains and nervous systems work more efficiently. Is also helps us to move more gracefully.
It helps us relax and overcome stress, we feel generally healthier and happier.
These are the reasons why we should exercise

PENTINGNYA LATIHAN

Latihan merupakan bagian penting dari kesehatan yang baik . Dengan berolahraga ,kita bisa mendapatkan banyak manfaat .
Pertama , latihan membuat kita kuat dengan meningkatkan ukuran dan kekuatan otot kita . Tanpa otot adalah merana .
Selain itu , adalah memperkuat hati kita sehingga memompa darah lebih efisien . Ini berarti ia bisa melakukan pekerjaan lebih banyak dengan sedikit usaha . Hanya menjalankan bus dapat saring hati orang itu tidak layak .
Hal ini juga membuat kita bernapas lebih dalam dan mengambil lebih banyak oksigen . Makanan yang kita makan harus dikombinasikan dengan oksigen di dalam tubuh kita sebelum dapat memberi kita energi .
Ini meningkatkan sirkulasi dengan membuat pembuluh darah kita lebih elastis dan membuka saluran baru . Ini berarti bahwa makanan dan oksigen , yang dibawa dalam darah kita , mendapatkan sekitar tubuh kita lebih efisien .
Hal ini meningkatkan kecepatan kami reaksi dan koordinasi dengan membuat otak kita dan sistem saraf bekerja lebih efisien . Juga membantu kita untuk bergerak lebih anggun .
Ini membantu kita rileks dan mengatasi stres , kita merasa umumnya lebih sehat dan lebih bahagia .
Ini adalah alasan mengapa kita harus berolahraga

KELAINAN DAN GANGGUAN PADA SISTEM PENCERNAAN


KELAINAN DAN GANGGUAN PADA SISTEM PENCERNAAN
  1. Karies pada Gigi (Dental Caries)

Orang mengenal karies gigi sebagai "gigi berlubang". Lubang terbentuk karena lapisan email gigi terkikis oleh asam yang dihasilkan oleh bakteri. Ketika sisa-sisa makanan tertinggal di sela-sela gigi, sisa-sisa makanan tersebut akan menjadi media pertumbuhan bakteri. Bakteri mencerna sisa makanan tersebut dan menghasilkan asam. Asam inilah yang mengikis lapisan email gigi. Jika lubang ini telah mencapai bagian rongga pulpa, tempat jaringan saraf dan pembuluh darah, gigi akan terasa sakit dan mengganggu. Untuk mencegahnya, gosoklah gigimu setelah makan.
  1. Ulkus (Tukak Lambung/Mag)
Mag adalah peradangan yang terjadi pada dinding lambung. Hal tersebut disebabkan asam (HCl) yang dihasilkan lambung terlalu banyak sehingga mengikis dinding lambung. Selain itu, penelitian terbaru menunjukkan bahwa ulkus dapat disebabkan oleh bakteri Makan yang teratur dapat mencegah terjadinya mag.

  1. Diare
Diare merupakan gangguan yang disebabkan infeksi pada kolon. Infeksi ini terjadi karena bakteri tertentu (misalnya E.coliV.cholerae, dan Aeromonas sp.) melimpah jumlahnya. Hal tersebut mengganggu proses penyerapan air sehingga feses keluar dalam bentuk cair.

  1. Sembelit (Konstipasi)

Jika pada kasus diare air tidak terserap sempurna, kasus sembelit terjadi sebaliknya, air justru terlalu banyak terserap. Gerak peristaltik usus halus yang terlalu lambat juga dapat menjadi penyebabnya. Semakin lama feses berada di dalam usus besar, semakin banyak air yang terserap sehingga feses menjadi sangat keras dan sukar dikeluarkan. Mengonsumsi makanan yang kaya serat, seperti buah-buahan dan sayur-sayuran dapat mengurangi gangguan ini. Serat tidak tercerna oleh tubuh kita dan cenderung mampu menyimpan air dibandingkan jenis makanan yang lain.

  1. Radang Usus Buntu (Appendicitis)
Radang usus buntu sering disebabkan oleh bakteri. Hal ini dapat terjadi karena adanya penyumbatan usus buntu oleh tinja yang mengeras atau zatzat asing lainnya (misalnya, biji-bijian). Appendicitis dapat menyebabkan usus buntu bengkak, membusuk, dan pecah.
Kelainan atau gangguan yang biasa menyerang sistem pencernaan manusia, antara lain:

  1. Gastritis
Gastritis atau radang lambung disebabkan karena produksi asam lambung yang tinggi sehingga mengiritasi dinding lambung. Selain itu, bisa disebabkan oleh bakteri. Penderita gastritis akan merasa lambungnya terbakar.
  1. Batu empedu
Batu empedu adalah penyakit yang disebabkan oleh penyumbatan pada saluran empedu. Hal ini terjadi karena adanya endapan di saluran empedu.
  1. Konstipasi (sembelit)
Konstipasi terjadi karena feses bergerak secara lambat melalui kolon. Feses yang ada sangat banyak dan kering sehingga sulit buang air besar. Hal ini disebabkan, karena buang air yang tidak teratur.
  1. Diare
Diare adalah suatu kondisi sering buang air besar dan feses terlalu lunak. Makanan terlalu cepat melalui usus halus dan kolon sehingga air tidak banyak diabsorpsi. Diare dapat merupakan gejala tipus, kanker, kolera, atau infeksi.
  1. Disentri
Disentri disebabkan karena infeksi bakteri atau amuba. Gejala penyakit ini adalah buang air besar bercampur darah.
  1. Radang usus buntu
Radang usus buntu adalah peradangan pada apendiks. Hal ini terjadi, karena adanya penumpukan makanan dan terjadi infeksi.
  1.  Kanker
Kanker usus besar terjadi, karena pola makanan yang tidak sehat. Gejala yang timbul adalah adanya darah pada feses.
INFO TENTANG KEMAJUAN IPTEK YANG TERKAIT
Pemeriksaan yang dilakukan untuk sistem pencernaan terdiri dari:
v     Endoskop (tabung serat optik yang digunakan untuk melihat struktur dalam dan untuk memperoleh jaringan dari dalam tubuh)
v     Rontgen
v     Ultrasonografi (USG)
v     Perunut radioaktif
v     Pemeriksaan kimiawi.

Pemeriksaan Kerongkongan
  1. Pemeriksaan barium.

Penderita menelan barium dan perjalanannya melewati kerongkongan dipantau melalui fluoroskopi (teknik rontgen berkesinambungan yang memungkinkan barium diamati atau difilmkan).
Dengan fluoroskopi, dokter bisa melihat kontraksi dan kelainan anatomi kerongkongan (misalnya penyumbatan atau ulkus). Gambaran ini seringkali direkam pada sebuah film atau kaset video.
Selain cairan barium, bisa juga digunakan makanan yang dilapisi oleh barium, sehingga bisa ditentukan lokasi penyumbatan atau bagian kerongkongan yang tidak berkontraksi secara normal.
Cairan barium yang ditelan bersamaan dengan makanan yang dilapisi oleh barium bisa menunjukkan kelainan seperti:
·        selaput kerongkongan (dimana sebagian kerongkongan tersumbat oleh jaringan fibrosa)
·        divertikulum Zenker (kantong kerongkongan)
·        erosi dan ulkus kerongkongan
·        varises kerongkongan
·        tumor.

2.       Manometri.

Manometri adalah suatu pemeriksaan dimana sebuah tabung dengan alat pengukur tekanan dimasukkan ke dalam kerongkongan.
Dengan alat ini (alatnya disebut manometer) dokter bisa menentukan apakah kontraksi kerongkongan dapat mendorong makanan secara normal atau tidak.

3.      Pengukuran pH kerongkongan.

Mengukur keasaman kerongkongan bisa dilakukan pada saat manometri.
Pemeriksaan ini digunakan untuk menentukan apakah terjadi refluks asam atau tidak.

4.      Uji Bernstein (Tes Perfusi Asam Kerongkongan).
Pada pemeriksaan ini sejumlah kecil asam dimasukkan ke dalam kerongkongan melalui sebuah selang nasogastrik.
Pemeriksaan ini digunakan untuk menentukan apakah nyeri dada disebabkan karena iritasi kerongkongan oleh asam dan merupakan cara yang baik untuk menentukan adanya peradangan kerongkongan (esofagitis). 

ENDOSKOPI
Endoskopi adalah pemeriksaan struktur dalam dengan menggunakan selang/tabung serat optik yang disebut endoskop.
Endoskop yang dimasukkan melalui mulut bisa digunakan untuk memeriksa:
·        kerongkongan (esofagoskopi)
·        lambung (gastroskopi)
·        usus halus (endoskopi saluran pencernaan atas).
·        Jika dimasukkan melalui anus, maka endoskop bisa digunakan untuk memeriksa:
·        rektum dan usus besar bagian bawah (sigmoidoskopi)
·        keseluruhan usus besar (kolonoskopi)

Diameter endoskop berkisar dari sekitar 0,6 cm-1,25 cm dan panjangnya berkisar dari sekitar 30 cm-150 cm.
Sistem video serat-optik memungkinkan endoskop menjadi fleksibel menjalankan fungsinya sebagai sumber cahaya dan sistem penglihatan.
Banyak endoskop yang juga dilengkapi dengan sebuah penjepit kecil untuk mengangkat contoh jaringan dan sebuah alat elektronik untuk menghancurkan jaringan yang abnormal.
Komplikasi dari penggunaan endoskopi relatif jarang.
Endoskopi dapat mencederai atau bahkan menembus saluran pencernaan, tetapi biasanya endoskopi hanya menyebabkan iritasi pada lapisan usus dan perdarahan ringan.
LAPAROSKOPI
Laparoskopi adalah pemeriksaan rongga perut dengan menggunakan endoskop
Laparoskopi biasanya dilakukan dalam keadaan penderita terbius total.
Setelah kulit dibersihkan dengan antiseptik, dibuat sayatan kecil, biasanya di dekat pusar. Kemudian endoskop dimasukkan melalui sayatan tersebut ke dalam rongga perut.
Dengan laparoskopi dokter dapat:
o       mencari tumor atau kelainan lainnya
o       mengamati organ-organ di dalam rongga perut
o       memperoleh contoh jaringan
o       melakukan pembedahan perbaikan.

RONTGEN
1.      Foto polos perut.
Foto polos perut merupakan foto rontgen standar untuk perut, yang tidak memerlukan persiapan khusus dari penderita.
Sinar X biasanya digunakan untuk menunjukkan:
·        suatu penyumbatan kelumpuhan saluran pencernaan
·        pola udara abnormal di dalam rongga perut
·        pembesaran organ (misalnya hati, ginjal, limpa).

2.       Pemeriksaan barium.
Setelah penderita menelan barium, maka barium akan tampak putih pada foto rontgen dan membatasi saluran pencernaan, menunjukkan kontur dan lapisan dari kerongkongan, lambung dan usus halus.
Barium yang terkumpul di daerah abnormal menunjukkan adanya ulkus, erosi, tumor dan varises kerongkongan.
Foto rontgen bisa dilakukan pada waktu-waktu tertentu untuk menunjukkan keberadaan barium. Atau digunakan sebuah fluoroskop untuk mengamati pergerakan barium di dalam saluran pencernaan. Proses ini juga bisa direkam.
Barium yang diminum atau diberikan sebagai enema pada akhirnya akan dibuang ke dalam tinja, sehingga tinja tampak putih seperti kapur.
Setelah pemeriksaan, barium harus segera dibuang karena bisa menyebabkan sembelit yang berarti. Obat pencahar bisa diberikan untuk mempercepat pembuangan barium. 

USG PERUT
USG menggunakan gelombang udara untuk menghasilkan gambaran dari organ-organ dalam. USG bisa menunjukkan ukuran dan bentuk berbagai organ (misalnya hati dan pankreas) dan juga bisa menunjukkan daerah abnormal di dalamnya.
Ada beberapa kelainan atau gangguan pada sistem pencernaan makanan dapat diperiksa atau diatasi dengan alat yang disebut dengan Endoskop. Endoskop merupakan alat yang digunakan untuk memeriksa bagian atau organ dalam tubuh melalui celah atau bagian tubuh yang diiris. Berikut ini akan saya perkenalkan beberapa nama atau macam-macam endoskop khusus yang digunakan untuk memeriksa organ-organ tertentu. Endoskop dan kegunaannya :
1.      Feeding tube, adalah alat berupa selang untuk memberi makan pasien / penderita melalui hidung, jika tidak memungkinkan karena suatu hal.
2.      Gastroscope, adalah endoskop khusus untuk memeriksa bagian organ yang ada dalam perut.
3.      Sigmoidoscope, adalah endoskop khusus untuk memeriksa rongga belokan berbentuk S antara rektum dengan colon yang menurun.
4.       Stomach tube, adalah alat berbentuk selang yang digunakan untuk mencuci perut, memberi obat-obatan atau untuk mengambil getah lambung.
5.      Duodenoscope, adalah endoskop khusus untuk memeriksa bagian duodenum ( usus duabelas jari, bagian sari usus halus ).
6.      Colonoscope, adalah endoskop khusus untuk memeriksa bagian colon ( usus besar ).
7.      Rectal tube, adalah alat untuk membersihkan rectum atau
mengeluarkan gas-gas dari usus.
8.      Anoscope, adalah endoscop khusus untuk memeriksa rongga saluran antara anus dan rektum ( anorektal ).
ProVtoscope, adalah endoskop khusus untuk memeriksa bagian anus / dubur

cara mendeteksi amilum, glukosa dll



Bahan makanan: didalamnya terkandung zat makanan seperti amilum, protein,lemak, vitamin dan garam mineral Bahan makanan yang kita konsumsi sehari-hari harus mengandung nutrient yang diperlukan tubuh. Karbohidrat, lemak dan protein merupakan nutrient yang dibutuhkan dalam jumlah besar, sedangkan vitamin dan mineral dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil.

1)      Karbohidrat
Karbohidrat tersusun atas unsur-unsur C, H, dan O yang dibentuk dalam proses fotosintesis oleh tumbuhan berhijau daun. Golongan karbohidrat antara lain : gula, tepung, dan selulosa. Menurut ukuran molekul,  karbohidrat dibedakan menjadi beberapa golongan : Monosakarida, meliputi glukosa, fruktosa, dan galaktosa.

2)      Lemak
Lemak tersusun atas unsure-unsur C, H, dan O yang merupakan senyawa majemuk. Lemak terdiri atas asam lemak dan gliserol. Pada satu molekul lemak terdapat satu molekul gliserol dan tiga buah molekul asam lemak.
Sumber lemak dibagi menjadi dua macam, yaitu hewani dan nabati.
Lemak tidak dapat larut dalam air tetapi larut dalam eter, benzene, dan kloroform. Lemak terdiri atas 2 komponen, yaitu asam lemak dan gliserol. Setiap 3 molekul asam lemak berikatan dengan molekul gliserol membentuk trigliserida. Asam lemak yang dibuat oleh tubuh disebut asam lemak nonesensial, sedangkan asam lemak yang diperoleh dari makanan disebut asam lemak esensial
Adapun fungsi lemak sebagai berikut :
      1.     Sebagai penghasil energi ( 1 gram = 9,3 kalori )
      2.    Pembangun bagian-bagian sel tertentu
      3.    Pelarut beberapa vitamin, yaitu vitamin A, D, E, dan K
      4.    Sebagai pelindung tubuh dari suhu rendah
3)      Protein
Protein merupakan senyawa majemuk yang terdiri atas unsure-unsur C, H, O, N, dan kadang-kadang terdapat unsure P dan S. Molekul protein tersusun dari sejumlah asam amino sebagai bahan dari dasar.
Sifat-sifat suatu protein ditentukan oleh :
      1.     Macam asam amino yang terdapat dalam molekul protein
2.    Jumlah tiap macam asam amino
3.    Susunan asam amino dalam molekul protein
Untuk mengetahui kandungan zat nutrient yang terdapat dalam bahan makanan digunakan indicator uji makanan yang biasa dikenal dengan istilah reagen. Beberapa reagen yang banyak digunakan untuk mendeterminasi kandungan nutrient dalam makanan adalah:
      1.      Lugol / kalium yodida
Digunakan untuk menunjukkan kandungan bahan makanan jenis amilum (tepung)
      2.      Benedict / fehling A dan Fehling B
Digunakan untuk menunjukkan kandungan bahan makanan kelompok gula (monosakarida dan di sakarida
      3.      Millon / Molisch / Biuret
Digunakan untuk menunjukkan bahan makanan kelompok protein
      4.      Sudan III / etanol / kertas buram
Digunakan untuk menunjukkan bahan makanan yang mengandung lemak / minyak

PENGUJIAN :
1.      Uji Amilum
a)      Masukkan bahan makanan kangkung, kacang merah, keju belimbing dan cabe yang sudah di tumbuk/dihaluskan ke dalam tabung reaksi (satu jenis = satu tabung).
b)      Tetesi 2 tetes lugol pada setiap tabung reaksi yang akan di uji amilum.
c)      Amati perubahan warna yang terjadi
d)      Masukkan data pada tabel pengamatan. Lakukan hal tersebut ke dalam semua  bahan makanan tadi
2.      Uji Glukosa
a)      Masukkan bahan makanan kangkung, kacang merah, keju belimbing dan cabe yang sudah di tumbuk/dihaluskan ke dalam tabung reaksi (satu jenis = satu tabung).
b)      Masukkan fehling A + fehling B (benedict) dengan perbandingan 3 : 1.
c)      Panaskan tabung reaksi diatas pembakar spiritus
d)      Masukkan data kedalam tabel. Lakukan hal tersebut ke dalam semua  bahan makanan tadi.
3.       Uji Protein
a)      Masukkan bahan makanan kangkung, kacang merah, keju belimbing dan cabe yang sudah di tumbuk/dihaluskan ke dalam tabung reaksi (satu jenis = satu tabung).
b)      Masukkan beberapa tetes biuret
c)      Kocok tabung reaksi tersebut sehingga terjadi perubahan warna.
d)      Masukkan data kedalam tabel. Lakukan hal tersebut ke dalam semua  bahan makanan tadi.
4.      Uji Lemak
a)      Siapkan kertas buram
b)      Usap bahan makanan pada kertas buram
c)      Tunggu beberapa saat hingga terjadi perubahan
d)      Masukkan data kedalam tabel. Lakukan hal tersebut ke dalam semua  bahan makanan tadi.
            CATATAN :
1.      Pada uji amilum : Jika bahan makanan tersebut mengandung amilum akan berwarna ungu, biru tua, hijau gelap, dan hitam. Semakin gelap warna yang di hasilkan maka semakin banyak kandungan amilum yang terdapat pada bahan makanan tersebut.
2.      Pada uji glukosa : jika sebelum dipanaskan berwarna hijau tosak atau biru dan setelah di panaskan berubah menjadi warna merah bata, atau coklat, maka bahan makanan tersebut mengandung glukosa.
3.      Pada uji protein : jika warna bahan makanan setelah dikocok berubah menjadi hijau toska atau biru muda berarti bahan makanan tersebut mengandung protein.
4.      Pada uji lemak : jika bahan makanan tersebut telah di gosok ke ke kertas buram dan setelah beberapa detik berubah menjadi transparan berarti bahan makanan tersebut mengandung lemak.

Dari praktikumyang telah dilakukan, maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :
·        Bahan makanan yang mengandung protein jika ditetesi dengan larutan biuret akan berubah wana menjadi ungu.
·        Jika bahan makanan ditetesi dengan larutan lugol akan berubah warna menjadi ungu hingga kehitam-hitaman maka bahan makanan tersebut mengandung amilum.
·        Jika bahan makanan diteesi larutan fehling A+B kemudian dipanaskan akan berubah warna menjadi orange/jingga maka bahan makanan tersebut mengandung glukosa

SISTEM PENCERNAAN HEWAN RUMINANSIA


SISTEM PENCERNAAN HEWAN RUMINANSIA
1.
Gigi seri (Insisivus) memiliki bentuk untuk menjepit makanan berupa tetumbuhan seperti rumput.
2.
Geraham belakang (Molar) memiliki bentuk datar dan lebar.
3.
Rahang dapat bergerak menyamping untuk menggiling makanan.
4.
Struktur lambung memiliki empat ruangan, yaitu: Rumen, Retikulum, Omasum dan Abomasum.
Pola sistem pencernaan pada hewan umumnya sama dengan manusia, yaitu terdiri atas mulut, faring, esofagus, lambung, dan usus. Namun demikian, struktur alat pencernaan kadang-kadang berbeda antara hewan yang satu dengan hewan yang lain.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdLL_JfuuYld5RK5xEwOwP5-MWrhKxN_58JWvjYi8m5E1Mfb6o1D9KYjt_-xPCD8OWvi_9mmrHonMDePayaI4hTtib9OadyS3aTshHVAiKJP5H_hHd2i4bgstrV9PJ12nOlY-IGkRp6Z7R/s400/Sistem_Pencernaan_Sapi.jpg
Lambung ruminansia terdiri atas 4 bagian, yaitu rumen, retikulum, omasum, danabomasum dengan ukuran yang bervariasi sesuai dengan umur dan makanan alamiahnya. Kapasitas rumen 80%, retikulum 5%, omasum 7-8%, dan abomasum 7-8%. Pembagian ini terlihat dari bentuk tonjolan pada saat otot sfinkter berkontraksi.
Makanan dari kerongkongan akan masuk rumen yang berfungsi sebagai gudang sementara bagi makanan yang tertelan. Di rumen terjadi pencernaan protein, polisakarida, dan fermentasi selulosa oleh enzim selulase yang dihasilkan oleh bakteri dan jenis protozoa tertentu. Dari rumen, makanan akan diteruskan ke retikulum dan di tempat ini makanan akan dibentuk menjadi gumpalan-gumpalan yang masih kasar (disebut bolus). Bolus akan dimuntahkan kembali ke mulut untuk dimamah kedua kali. Dari mulut makanan akan ditelan kembali untuk diteruskan ke ornasum. Pada omasum terdapat kelenjar yang memproduksi enzim yang akan bercampur dengan bolus. Akhirnya bolus akan diteruskan ke abomasum, yaitu perut yang sebenarnya dan di tempat ini masih terjadi proses pencernaan bolus secara kimiawi oleh enzim.
Selulase yang dihasilkan oleh mikroba (bakteri dan protozoa) akan merombak selulosa menjadi asam lemak. Akan tetapi, bakteri tidak tahan hidup di abomasum karena pH yang sangat rendah, akibatnya bakteri ini akan mati, namun dapat dicernakan untuk menjadi sumber protein bagi hewan pemamah biak. Dengan demikian, hewan ini tidak memerlukan asam amino esensial seperti pada manusia. Asam lemak serta protein inilah yang menjadi bahan baku pembentukkan susu pada sapi. Hewan seperti kuda, kelinci, dan marmut tidak mempunyai struktur lambung seperti pada sapi untuk fermentasi seluIosa. Proses fermentasi atau pembusukan yang dilaksanakan oleh bakteri terjadi pada sekum yang banyak mengandung bakteri. Proses fermentasi pada sekum tidak seefektif fermentasi yang terjadi di lambung. Akibatnya kotoran kuda, kelinci, dan marmut lebih kasar karena proses pencernaan selulosa hanya terjadi satu kali, yakni pada sekum. Sedangkan pada sapi proses pencernaan terjadi dua kali, yakni pada lambung dan sekum yang kedua-duanya dilakukan oleh bakteri dan protozoa tertentu.Sekum pada pemakan tumbuh-tumbuhan lebih besar dibandingkan dengan sekum karnivora. Hal itu disebabkan karena makanan herbivora bervolume besar dan proses pencernaannya berat, sedangkan pada karnivora volume makanan kecil dan pencernaan berlangsung dengan cepat.Usus pada sapi sangat panjang, usus halusnya bisa mencapai 40 meter. Hal itu dipengaruhi oleh makanannya yang sebagian besar terdiri dari serat (selulosa).Enzim selulase yang dihasilkan oleh bakteri ini tidak hanya berfungsi untuk mencerna selulosa menjadi asam lemak, tetapi juga dapat menghasilkan bio gas yang berupa CH4 yang dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif.Tidak tertutup kemungkinan bakteri yang ada di sekum akan keluar dari tubuh organisme bersama feses, sehingga di dalam feses (tinja) hewan yang mengandung bahan organik akan diuraikan dan dapat melepaskan gas CH4 (gas bio).
Pencernaan adalah rangkaian proses perubahan fisik dan kimia yangdialami bahan makanan selama berada di dalam alat pencernaan. Prosespencernaan makanan pada ternak ruminansia relatif lebih kompleksdibandingkan proses pencernaan pada jenis ternak lainnya.
Perut ternak ruminansia dibagi menjadi 4 bagian, yaitu retikulum (perutjala), rumen (perut beludru), omasum (perut bulu), dan abomasum (perut sejati).Dalam studi fisiologi ternak ruminasia, rumen dan retikulum sering dipandangsebagai organ tunggal dengan sebutan retikulorumen. Omasum disebut sebagaiperut buku karena tersusun dari lipatan sebanyak sekitar 100 lembar. Fungsiomasum belum terungkap dengan jelas, tetapi pada organ tersebut terjadipenyerapan air, amonia, asam lemak terbang dan elektrolit. Pada organ inidilaporkan juga menghasilkan amonia dan mungkin asam lemak terbang(Frances dan Siddon, 1993). Termasuk organ pencernaan bagian belakanglambung adalah sekum, kolon dan rektum. Pada sistem pencernaan ternak ruminasia terdapat suatu proses yangdisebut memamah biak (ruminasi). Pakan berserat (hijauan) yang dimakanditahan untuk sementara di dalam rumen. Pada saat hewan beristirahat, pakanyang telah berada dalam rumen dikembalikan ke mulut (proses regurgitasi),untuk dikunyah kembali (proses remastikasi), kemudian pakan ditelan kembali(proses redeglutasi). Selanjutnya pakan tersebut dicerna lagi oleh enzim-enzimmikroba rumen. Kontraksi retikulorumen yang terkoordinasi dalam rangkaianproses tersebut bermanfaat pula untuk pengadukan digesta inokulasi danpenyerapan nutrien. Selain itu kontraksi retikulorumen juga bermanfaat untukpergerakan digesta meninggalkan retikulorumen melalui retikulo-omasal orifice(Tilman et al. 1982).
Di dalam rumen terdapat populasi mikroba yang cukup banyak jumlahnya.Mikroba rumen dapat dibagi dalam tiga grup utama yaitu bakteri, protozoa danfungi (Czerkawski, 1986). Kehadiran fungi di dalam rumen diakui sangatbermanfaat bagi pencernaan pakan serat, karena dia membentuk koloni padajaringan selulosa pakan. Rizoid fungi tumbuh jauh menembus dinding seltanaman sehingga pakan lebih terbuka untuk dicerna oleh enzim bakteri rumen.Reagen-reagen pada percobaan di atas, digunakan untuk mengetahui kandungan zat tertentu yang ada pada makanan. Seperti larutan benedick yang digunakan untuk mengetahui kandungan glukosa, biuret yang digunakan  untuk mengetahui kandungan protein, dan lugol untuk mengetahui kandungan amilum pada makanan.
Jika suatu makanan mengandung glukosa, ketika makanan tersebut ditetesi larutan benedick, dicampur lalu dipanaskan di air mendidih, maka makanan tersebut warnanya akan berubah menjadi kuning.
Jika suatu makanan mengandung protein, ketika makanan tersebut ditetesi larutan biuret, lalu dicampur. Maka makanan tersebut warnanya akan berubah menjadi ungu.
Dan jika suatu makanan mengandung amilum, maka ketika makanan tersebut ditetesi lugol dan kemudian dicampur. Makanan tersebut akan berubah warnanya menjadi biru tua atau hitam.

SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA


SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA
Sistem pencernaan pada manusia terdiri atas beberapa organ yang berawal dari mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar dan anus. Pada sistem pencernaan manusia terdiri dari alat saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Kelenjar pencernaan tersebut adalah kelenjar ludah, hati, kelenjar dinding lambung, dan pankreas. Organ tersebut mencerna makanan melalui proses mekanik maupun kimiawi. Berikut ini penjelasan organ-organ pencernaan pada manusia.
Sstem Pencernaan
1.      MULUT
MULUT
Mulut merupakan organ pencernaan yang pertama yang bertugas dalam proses pencernaan makanan. Di dalam mulut, makanan akan dicerna secara sadar menjadi bagian-bagian lebih kecil. Di dalam rongga mulut terdapat gigi, lidah dan kelenjar ludah. Lidah di dalam mulut berfungsi untuk merasakan makanan. Pada lidah terdapat ujung saraf pengecap yang disebut sebagai papila lidah. Papila lidah pengecap rasa manis terdapat pada ujung lidah sampai ke tepi lidah bagian ujung depan. Bagian tepi lidah tengah merasakan rasa asam, bagian pangkal lidah yang berbatasan dengan kerongkongan rasa pahit. Di dalam mulut juga terjadi pross pencernaan secara mekanis dan kimiawi.
A.  Proses mekanis
Proses pencernaan secara mekanis di dalam mulut dilakukan melalui gerakan-gerakan mengunyah, menghancurkan, dan menelan makanan. Fungsi mengunyah tersebut bertujuan mengubah makanan menjadi berukuran kecil sehingga mudah dicerna hal ini dilakukan oleh gigi. Sedangkan fungsi menelan adalah mendorong makanan supaya masuk ke dalam saluran selanjutnya yaitu kerongkongan.
B.  Proses kimiawi
Proses pencernaan kimiawi di dalam mulut dilakukan oleh enzim ludah. Ludah dikeluarkan oleh kelenjar ludah yang berfungsi untuk membantu pencernaan makanan. Pada ludah terkandung beberapa komponen, anatara lain sebagai berikut:
1.  Enzim maltase(ptialin)
Untuk mencerna makanan yang mengandung karbohidrat menjadi gula sederhana yang disebut maltosa.
2.  Air
Berfungsi untuk membasahi makanan supaya mudah dicerna
3.  Enzim lisosom
Sebagai antibakteri karena bersifat asam
4.  Lendir
Pada ludah berfungsi untuk menggumpalkan makanan supaya lebih mudah ditelan.
5.  Aminoglobulin
Zat semacam putih telur yang berfungsi untuk menetralkan makanan yang bersifat asam.
6.  Garam-garam

2.      KERONGKONGAN
KERONGKONGAN
Setelah makanan dikunyah di mulut kemudian makanan ditelan agar masuk lambung nah melalui kerongkongan jadi fungsi kerongkongan yaitu menyalurkan makanan dari mulut ke lambung. Di bagian dalam mulut juga terdapat epiglotis yaitu ppersimpangan antara 2 saluran yang dijaga oleh sebuah klep. Pada waktu bernapas klep ini membuka sehingga udara masuk kedalam tenggorokan dan pada waktu  menelan makanan klep tersebut akan menutup. Sebenarnya klep ini menjaga kerja antara kerongkongan dan tenggorokan supaya proses pencernaan dan pernapasan berjalan lancar. Di dalam kerongkongan juga terjadi gerakan peristaltik yaitu gerakan melebar dan menyempit, bergelombang, dan meremas-remas untuk mendorong makanana sedikit demi sedikit ke lambung dan di dinding kerongkongan juga terdapat lendir supaya makanaan mudah untuk melaluinya.
3.      LAMBUNG
LAMBUNG
Setelah makanan melewati kerongkongan kemudian makanan menuju ke lambung. Sebelah dalam lambung dilapisi oleh epithelium, nah ephitelium ini mengandung kelenjar-kelenjar pencernaan. Kelenjar pencernaan pada lambung ini akan menghasilkan suatu senyawa yaitu getah lambung. Di getah lambung ini mempunyai kandungan-kandungan sebagai berikut :
1.   HCL
Kadar HCL dalam getah lambung adalah 0,5 % dari total getah lambung. HCL berfungsi sebagai desinfektan atau pembunuh kuman dan mengubah pepsinogen menjadi pepsin. HCL juga dapat merangsang usus, hati dan pankreas untuk mencerna makanan. Enzim pepsin yang dihasilkan dari pemecah pepsinogen akan mencerna protein menjadi protein yang lebih sederhana (albuminosa dan pepton).
2.  Enzim lipase
Berfungsi untuk mencerna lemak.
3.  Hormon Gastrin
Fungsinya untuk mengaktifkan kelenjar-kelenjar pada pencernaan dilambung melalui proses mekanik dan kimiawi.
Proses mekanik
Otot lambung mengerut dan mengembang dengan gerakan seperti meremas untuk mencampur makanana dengan getah lambung.
Proses kimiawi
Dilakukan oleh getah lambung Selanjutnya makanan yang sudah dicerna oleh lambung yang disebut kimus atau bubur halus akan meninggalkan lambung menuju usus halus.

4.      USUS HALUS (Intestinum)
USUSSSS
Panjang usus halus orang dewasa mencapai 6,3 meter dengan diameter 2,5 cm. Usus halus terbagi menjadi 3 bagian yaitu usus dua belas jari(duodenum), usus kosong(jejunum), dan usus penyerapan (ileum).
a.  Usus 12 jari
Usus 12 jari terletak paling dekat dengan lambung. Disebut 12 jari karena panjangnya kurang lebih 12 kali ruas jari. Sebelum memasuki usus 12 jari, setelah makanan dicerna oleh lambung, makanan akan melalui jalan keluar lambung menuju usus 12 jari yang berbentuk kleb yang disebut pylorik. Pylorik ini berfungsi untuk mengatur jalan makanan menuju usus 12 jari.
b.  Jejenum
Setelah makanan melewati usus 12 jari makanan akan masuk ke dalam  saluran intestinum  berikutnya, yaitu jejenum atau disebut juga intestinum bagaian tengah.
c.  Ileum
Ileum merupakan bagian akhir daripada intestinum. Dinding dalam usus halus dilapisi oleh bermiliar-miliar tonjolan mikroskopis menyerupai jari. Tonjolan ini disebut villi. Kelenjar usus halus menghasilkan getah cerna yang akan mencerna makanan yang massuk ke dalam usus halus dan menyaring bagian yang dapat dilewati villi dan mengandung air. Bagian yang diserap usus melalui villi berupa sari makanan yang masuk ke dalam pembuluh darah untuk selanjutnya diedarkan ke seluruh tubuh. Zat sisa pencernaan makanan akan dikeluarkan oleh tubuh melalui rektum atau usus besar kemudian keluar ke anus menjadi feses. Proses pencernaan pada usus halus hampir sebagian beasar dilakukan secara kimiawi. Adapun getah usus halus tersebut antara lain sebagai berikut :
1.  Enterokinase
Enzim yang mengubah tripsinogen menjadi tripsin
2.  Erepsin
Enzim yang mengubah pepton menjadi asam amino
3.  Maltase
Enzim yang mengubah maltosa menjadi glukosa
4.  Lipase
Enzim yang mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
5.  Sekretin
merupakan hormon pada usus halus yang akan merangsang sekresi enzim-enzim pada usus halus.
5.      USUS BESAR (Rektum)
usus besar
Merupakan saluran pembuangan sisa makanan menuju lubang pengeluaran anus. Usus besar juga mempunyai bagian yang disebut usus buntu.Usus besar jga sebagai tempat menampung sisa makanan yang sudah tidak dapat dicerna lagi. Pada bagian usus besar sudah tidak terdapat enzim-enzim pada bagian usus bsar ini sudah tidak ada proses pencernaan lagi. Usus besar hanya sebagai jalan keluar serta tempat menampung tinja selanjutnya yang dikeluarkan oleh anus.
 
Copyright © 2014. BukaBaju Template - Design: Gusti Adnyana